FAKTUALNEWS.co.id *
TINGGI RAJA
Sejumlah proyek pembangunan di Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan disorot dan dikeluhkan warga Desa setempat.
Pasalnya, hasil proyek pembangunan seperti Rabat Beton dan pembangunan parit sekunder dinlai tidak sesuai bestek atau acuan pengerjaan proyek.
Hal ini diungkapkan Andi salah seorang Agen Lembu di kawasan itu kepada Wartawan, Senin (21/4/2025).
Menurut warga tadi, seperti proyek pembangunan rabat beton di Batu 5, Dusun VII pembangunan baru berumur 6 bulan sudah rusak. Untuk memperbaiki kerusakan jalan rabat beton tersebut warga patungan berswadaya membeli sekitar 100 sak semen. Bahkan warga tadi juga mengatakan khabarnya hasil swadaya pengerjaan perbaikan jalan rabat beton tersebut dimasukkan dalam anggaran dana desa (DD) perbaikan jalan yang diduga telah dibayarkan pemerintah.
Warga juga mempertanyakan, jika anggaran untuk perbaikan jalan rabat beton tersebut telah cair dibayarkan hendaknya Kades Desa Piasa Ulu mengganti uang semen hasil swadaya masyarakat tersebut, sehingga warga bisa menggunakannya untuk perbaikan jalan yang lain dan tidak menjadi tandatanya dan kecurigaan warga bahwa anggaran yang telah dibayarkan tersebut diduga menjadi ajang keuntungan pribadi semata sang oknum Kades IA.
Sejumlah warga juga meragukan kualitas ketahanan jalan rabat beton yang hanya berumur lebih kurang 6 bln tersebut yang diduga campuran material yang digunakan tidak sesuai, sehingga hanya hitungan bulan sudah rusak kembali.
Selain jalan rabat beton, warga juga mempertanyakan proyek pengerjaan Parit Sekunder di Dusun VII yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2025 yang menelan pagu aggaran Rp 50.000.000 (Lima Puluh Jua Rupiah) dengan Volume pengerjaan 468 m X 3 m X 2,5 X 1,5 m.
Bahkan informai diperoleh Wartawan sebelum proyek Parit Sekunder ini dikerjakan warga dikutip iyuran untuk pengerjaannya. Bahkan plank proyek ditempel di pohon sawit tersebut baru dipasang setelah proyek dikerjakan, sehingga membuat sejumlah warga heran karena ternyata proyek tersebut memiliki anggaran pengerjaannya.
Bahkan, hasil pengerjaan pada proyek Parit Sekunder ini juga disayangkan warga karena tidak sesuai dengan yang diharapkan warga karena air tidak mengalir tetapi tergenang dalam satu kawasan parit.
Sementara terkait keluhan warga pada sejumlah proyek di Desa Piasa Ulu, Wartawan coba melakukan konfirmasi kepada Imam Agustinus yang khabarnya telah menjabat Kades 2 priode.
Kades Imam Agustinus membantah ucapan warga yang dikutip iyuran untuk pembangunan Jalan Rabat Beton dan pada juga pada proyek Parit Sekunder. Namun setelah wartawan menunjukkan rekaman visual hasil konfirmasi sebelumnya dengan warga, sang Kades “bungkam”.
Terkait dengan hal tersebut, warga meminta Inspektora, dan aparat penegak hukum (APH) yakni Kejaksaan Tinggi dan Polda Sumatera Utara agar turun ke lapangan meninjau danmelakukan investigasi pada proyek tersebut yang diduga menjadi ajang meraup keuntungan pribadi oknum pejabat berwenang di Desa Piasa Ulu, Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan tersebut.*
Adi
Editor : Red