FAKTUALNEWS.co.id *
ASAHAN
Nampaknya kesabaran Ibu Sudiatik yang akrab disapa Atik sudah tak terbendung lagi. Dirinya mengaku kerap menjadi korban fitnahan oleh pemilik tempat usaha coffe shop yang menjajakan berbagai makanan dan minuman.
Kepada Wartawan FaktualNews.Rabu (8/4/2025) Atik mengakui dirinya telah berulang kali menjadi korban fitnahan oleh Ram selaku pemilik warung coffe shop yang berada di Pulau Maria,Dusun IV,Kecamatan Teluk Dalam,Kabupaten Asahan.
Selama ini tudingan yang ditujukan pada dirinya terkait kehilangan barang-barang hanya dipendamnya dalam hati, namun karena sudah tak mampu lagi membendung rasa sakit hati, akhirnya Atik mencurahkan isi hatinya kepada wartawan yang juga merekam melalui audio visual ungkapannya tersebut.
Dikatakan Atik, dirinya pernah dituduh mencuri baju namun akhirnya tuduhan itu tak beralasan karena baju yang disebut hilang oleh Ram tersebut ternyata berada di tukang jahit dan terakhir belum lama ini Ibu Atik yang berstatus janda karena telah ditinggal meninggal dunia suaminya setahun lalu kembali dituding telah mencuri perhiasan emas.Tudingan itu ternyata tidak benar karena Ram ternyata salah menyimpannya dan barang tersebut ternyata tidak hilang atau dicuri oleh Atik.
Menurut Atik, setelah barang-barang yang dituding telah dicurinya ditemukan, Ram selaku pemilik warung Coffee Shop sempat menjumpai Atik dan memberikan uang Rp 100.000 agar tidak memberitahukannya pada siapapun, namun ditolak Atik karena dirinya telah merasa sakit hati akibat dituduh mencuri dan juga telah diketahui oleh pekerja coffee shop lainnya.
Atik mengakui, meski dirinya orang tak punya namun Ia masih punya harga diri dan tidak mau mencuri barang yang bukan miliknya.
Saat ini Atik telah mengundurkan diri dan tidak lagi bekerja di warung Coffee Shop milik Ram karena takut difitnah lagi jika ada barang-barang yang hilang atau lupa meletakkan pada tempatnya.
Bahkan karena rasa sakit hati telah menjadi korban fitnahan, Ibu Atik dan anak-anaknya berencana melaporkan kasus yang menimpanya ke Pihak Kepolisian.*
War
Editor : Red